Jelang kontestasi Pilpres 2019, suasana politik di Indonesia semakin memanas. Mulai dari perang suara dan visi misi masing-masing kandidat calon presiden dan wakil presiden hingga perdebatan antar pendukung masing-masing calon baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Persaingan panas menuju kursi tertinggi kepemimpinan Republik Indonesia ini tak pelak membagi masyarakat ke dalam kubu-kubu tertentu. Terlebih, sebagian dari mereka sudah menentukan arah suaranya.
Tak jarang, masing-masing pendukung capres dan cawapres terlibat perdebatan sengit di media sosial. Keduanya memiliki argumen dan alasan tersendiri atas kandidat pilihannya. Hal inilah yang berpotensi memicu konflik antar masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya pesta demokrasi ini disikapi dengan kepala dingin.
Di tengah panasnya suasana menjelang Pilpres 2019, sebagian orang memilih untuk mengampanyekan pemilu damai. Kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan masayarakat bahwa kepada siapapun arah suara mereka, tetapi harus tetap damai dan saling bersilaturahmi satu sama lain dan menghindari konflik yang mungkin terjadi.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok rukun tetangga berikut ini. Menghadapi panasnya persaingan menuju Pilpres 2019, membuat spanduk kampanye pemilu damai.
Tak biasa, spanduk pemilu damai ini memilih kata-kata yang kocak. Infoqq88
"Pemilu damai. Mau Jokowi/Prabowo yang jadi presiden-nye warga RT 06 tetap damai dan jaga silaturahmi, kite sakit keluarga kite sakit yang jenguk bukan presiden tetapi tetangga loe," bunyi tulisan di spanduk tersebut.
Selain itu, satu spanduk lagi juga dibuat oleh kelompok rukun tetangga ini. Tak berbeda jauh dari spanduk sebelumnya, kampanye pemilu damai ini memilih kalimat yang lebih singkat namun dalam maknanya.
"Siapapun presidennya tetep aja lo nyari duit sendiri."
Spanduk yang mengimbau masyarakat untuk tetap damai inipun viral di media sosial dan mendapat beragam respons dari warganet. Banyak dari mereka yang merasa setuju dengan justru mengaku ingin pindah ke RT 06 usai membaca tulisan di spanduk tersebut.
No comments:
Post a Comment